Pertemuan Yang Mengingatkan

Tuesday, June 12, 2018

When life knocks you down hard.
Get up and just keep goin’.

Puluhan tahun tak bersua. Alhamdulillah saya kembali dipertemukan dengan orang-orang hebat. Teman masa kecil yang banyak mengajarkan. Tak henti hingga sekarang.

Kalau dari kacamata saya yang hidupnya cenderung ‘mulus’, hanya bermodalkan daya tahan banting dan perjuangan seadanya, lalu sampai di ‘titik nyaman’ dan menikmatinya hingga kini. Maka mereka-mereka ini berada di tingkatan yang jauh melebihi kisah saya. Besarnya undakan yang saya hadapi ibarat kerikil kecil dibanding gunung tandus mereka-mereka yang ditempa kerasnya hidup, diterpa tanjakan dan turunan yang mengguncang hingga ke organ dalam.

Dan bertahan.

Flat belly yang cenderung menggelembung dan otot saya terbentuk dari olahraga rekreasional membakar kalori yang diselingi tawa renyah kebahagiaan dan koleksi medali serta sports apparel yang mungkin bagi mereka tidak terbetik setitikpun. Takkan ditemui dalam katalog kebutuhan perbendaan mereka. Ditemani kopi ala cafe yang selalu bernuansa latte dan hidangan yang menggugah selera. Menyenangkan.

Semburat urat dan six pack-nya mereka didapat berkat kerja keras dan dedikasi bertahun-tahun berlatih dengan peralatan pertukangan yang akan melecetkan tangan bagi pemula. Keringat dan darah adalah lazim di dunia mereka, bahkan kehilangan anggota tubuh atau nyawa. Hidangan mereka tak lebih dari penutup rasa lapar. Kopi mereka tak jarang adalah substansi tiruan yang ditubrukkan dengan gula dan air. Tak jarang dengan porsi perisa yang menggila. Dikabuti dengan asap rokok yang menyesakkan dada. Menggetarkan.

Lihatlah senyum sumringah kami. Rasakan perjalanannya. Resapi perjuangannya. Nikmati hikayatnya.

Kehidupan kembali mengantarkan kami di ruangan yang sama. Bercengkrama layaknya kenangan yang telah berlalu begitu lama.

Terima kasih atas pengajarannya, para penyintas.

Terima kasih telah mengingatkan saya akan banyak hal yang selama ini bisa jadi saya abai.

Take it for granted.

Lost ’em and you’ll regret it.

Terima kasih atas rasa syukur yang mengguntur.

Semoga tidak segera luntur.

Akan nikmatnya hidup yang selalu terhibur.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: